Your Ad Here

Lowongan Karir di PT. Indonesia Power

PT Indonesia Power, membuka kesempatan berkarir bagi warga Negara Indonesia untuk program studi non kependidikan :

1. S1 & D3 Teknik Mesin (Konversi Energi, Metalurgi/Material)
2. S1 & D3 Teknik Elektro (Arus Kuat)
3. S1 & D3 Teknik Fisika, Teknik Elektro (Elektronika, Kontrol Instrumen)
4. S1 & D3 Teknik Sipil
5. S1 & D3 Teknik Kimia, Teknik Lingkungan
6. D3 Teknik Informatika
7. D3 Manajemen Keuangan, Akuntansi, Perpajakan
8. D3 Administrasi Bisnis, Administrasi Niaga, Ilmu Komunikasi.


Persyaratan:
S1 Tahun kelahiran 1981 atau sesudahnya, D3 Tahun kelahiran 1983 atau sesudahnya
IPK‚ minimum 2,75 (posisi 1-5)
IPK‚ minimum 3,00 (posisi 6-8)
Dapat berkomunikasi dalam Bahasa Inggris
Tidak buta warna, kecuali posisi 7-8
Mengisi formulir aplikasi yang tersedia secara online pada website http://www.indonesiapower.co.id pada tanggal 4 - 17 Juni 2008

SCHEME PROTECTION 150 KV VERSUS 500KV


In commonly, 150 kV use scheme protection is called single bus bar but in 500kV used to double busbar. The different between single bus bar and double busbar are using of many circuit breaker and reability of system.

You can look at this picture on the left, single line of double busbar with one half breaker.


Advantage from one and half CB (breaker) configuration :

  1. If busbar A has fault

With open all circuit breaker A and disconnecting switch (DS) A, the power can be supply fully.

  1. If busbar B has fault

With open all circuit breaker B and disconnecting switch (DS) B, the power still can be supply fully.

  1. If busbar A and B have fault

With open all circuit breaker and siconnecting switch A and B, the power can be supplied although less than normal (not flexibility and unreliable).






Current Transformer atau Trafo Arus Bagian-2

Sebelumnya telah dibahas mengenai Current Transformer (CT) atau trafo arus, baik dari definisi dasar maupun menentukan arus primer / primary current pada CT atau trafo arus disini. Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai cara menentukan dan hal-hal yang harus diperhatikan ketika memilih arus sekunder (Secondary Current) pada trafo arus / CT (Current Transformer).

Pada penentuan arus sekunder pada CT (Current Transformer) umumnya dipilih sebesar 5 A. berdasarkan fungsi CT atau trafo arus itu sendiri yang berhubungan dengan Relay atau Ammeter, proteksi dan lain-lain, dipengaruhi oleh jarak sehingga arus sekunder (Secondary Current) sebesar 1 A.

Kenapa dipilih arus sekunder (secondary current) pada CT (Current Transformer) atau trafo arus sama dengan 1 A, karena besarnya rugi-rugi pada kabel lebih kecil dibandingkan dengan arus sekunder sebesar 5 A, hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan rumus rugi-rugi daya dibawah ini :

                                                                    P = R x I2
       
Dan juga mempengaruhi Cost pada CT, dengan nilai 1 A maka akan terjadi pengurangan Cable Cross Section atau persilangan kabel pada saat instalasi, karena penggunaanya jauh lebih sedikit. Hal ini menjadi keterkaitan dengan Burden CT itu sendiri. Kurangnya penggunaan kabel, maka mempengaruhi kurangnya Burden, sehingga design Current Transformer atau Trafo Arus akan lebih kecil dan nilai ALF (Accuracy Load Factor) yang lebih baik terdapat pada nilai arus sekunder CT sebesar 1 A. Sehingga menyebabkan operasi dari Relay Proteksi (Protection Relay’s) dan waktu trippingnya akan lebih sensitive dari pada arus sekunder 5 A.



PROTECTION IDENTIFICATION BY ANSI CODE

 
This is my first article in English. I will try to use my English because as Enginner, English is mandatory. But, the one of important is all of you can understand what I mean. So, in this part i want to share about ansi code protection to configurate of relay because in power system, we often find some identification for relay setting.

21 : Distance relay
25 : Synchronizing device
26 : RTD
27 : Under Voltage
32 : Directional Power
40 : Loss off field
47 : Phase sequence relay
48 : Incomplete sequence relay
49 : Thermal Overload
49T : Temperature Monitoring
50 : Instantaneous Overcurrent



50N : Instantaneous Earth Fault Overcurrent
51 : Time-Delayed Overcurrent
51N : Time-Delayed Earth Fault Overcurrent
55 : Power factor relay
59 : Over voltage realy
60 : Voltage Balance relay
64 : Ground Detector Relay
67 : Directional Overcurrent Relay
74 : Trip Circuit Supervision
78 : Phase angle out of step realy
79 : Automatic reclose realy
81 : Frequency relay
81U : Under Frequency
81O : Over Frequency
85 : Pilot wire receiver
86 : Lock out relay
87 : Differential protection relay
87G : Generator differential
91 : Voltage directional relay
92 : Power directional relay
94 : Tripping relay


Current Transformer atau Trafo Arus

Pada artikel kali ini saya mengulas sedikit mengenai trafo arus, baik dari pengertian dasar maupun menentukan rating trafo itu sendiri dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya trafo arus yang digunakan.


Trafo arus (Current Transformer) memiliki fungsi utama, yaitu
1. sebagai alat listrik yang berfungsi untuk mengubah atau mentransformasikan besaran listrik (arus) dari besar menjadi kecil, gunanya untuk pengukuran dan proteksi.
2. sebagai isolasi dari tegangan pada sistem dengan alat ukur atau alat proteksi.


Berikut ini, Langkah-langkah menentukan arus primer pada CT (CT primary current).
Dalam menentukan nilai rating arus phasa ke phasa dalam sistem 3 phasa, digunakan rumus dibawah ini:

I (A)=(S(kVA))/(√3 xU (kV))

Contoh:Jika kita dalam perhitungan besarnya I = 13 A dengan menggunakan rumus di atas, maka kita pilih besarnya arus primer pada trafo arus (Current Transformer)= 15 A. Nilai 15 A ini dipilih berdasarkan standar yang digunakan, seperti IEC atau lainya. Yang perlu diperhatikan adalah Nilai yang dipilih selalu lebih besar dari nilai perhitungan dan nilai yang terdekat.

Dari contoh diatas, bisakan kita memilih arus primer pada trafo arus = 10 A setelah melakukan perhitungan yang besarnya diperoleh, yaitu 13 A. Jawabannya tidak, karena jika kita kalikan dengan 1,2 x arus nominalnya (10A x 1,2 In) = 12 A, hasil ini lebih kecil dari pada perhitungan. kalo besarnya arus nominal 1,2 In dengan In = 13 A maka, didapat 15,6 A. Dari nilai, sebaiknya dipilih arus primer yang lebih tinggi dari maksimum nilai nominalnya, yaitu 15 A.


Berdasarkan standar IEC 60044-1, Level Arus Primer pada trafo arus (current transformer) adalah : 10 – 12.5 – 1520 – 25 – 30 – 40 – 50 – 60 - 75 - 10x

sebagai catatan: nilai yang dicetak miring, yang biasa digunakan.

Untuk menentukan arus sekunder pada trafo arus (CT), saya akan membahasnya pada artikel selanjutnya. Jika ada kesalahan mohon koreksi. Terima Kasih




Proteksi Arus Lebih dengan Koordinasi Relay

 

Proteksi arus lebih adalah perlindungan sistem dan peralatan dari arus yang melebihi arus nominalnya. Sedangkan tujuan proteksi itu sendiri adalah untuk mendiskriminasi bagian sistem atau peralatan akibat gangguan yang terjadi sehingga sistem dan peralatan tidak mengalami kerusakan.

Untuk membuat proteksi yang handal, diperlukan sistem koordinasi yang baik, pada artikel kali ini saya akan membahas sedikit mengenai relay koordinasi.
Prinsip dasar relay koordinasi terbagi dua, yaitu :

1. Diskriminasi Waktu
Metoda ini bekerja berdasarkan waktu setting, sehingga relay akan bekerja jika waktu setting terpenuhi. Dibawah ini sistem distribusi radial sederhana untuk melihat aplikasi dari diskriminasi waktu.



Proteksi arus lebih terdapat pada feeders E, D, C, B dan A. Relay pada feeder B mempunyai setting waktu yang paling pendek. Ketika terjadi fault maka relay akan bekerja setelah waktu setting (t) terpenuhi, dan relay pada feeder C akan mengaktifkan time delaynya setelah waktu setting relay B terpenuhi. Begitu seterusnya hingga relay E.
Kekurangan dari metoda ini, jika terjadi gangguan di bagian terdekat dari power source yang memiliki arus gangguan terbesar.

2. Diskriminasi Arus
Metoda ini bekerja berdasarkan arus, hal ini disebabkan karena besarnya arus disetiap posisi/bagian bervariasi. Sehingga dengan metoda ini, semakin besar arus gangguan yang terjadi maka time trip nya pun akan semakin pendek. Dibawah ini merupakan kurva karakterisrik diskriminasi dengan arus.



Definisi

Pada dasarnya tujuan sistem tenaga adalah untuk membangkitkan dan mengirimkan energi listrik ke konsumen. Sistem ini di desain dan diatur untuk mengirimkan energi ke titik yang diperlukan dengan kehandalan dan ekonomis.

Definisi alat-alat yang berhubungan dengan sistem proteksi, yaitu:

  1. Sistem Proteksi : Susunan secara integrasi antara peralatan untuk memproteksi bagian tertentu dengan dasar sistem proteksi (IEC 60255-20).
  2. Peralatan Proteksi: Kumpulan alat-alat proteksi (Fuses, Relay, dll) diluar CT, CB, Kontaktor, dll.
  3. Skema Proteksi : Kumpulan alat proteksi yang menyediakan fungsi tertentu dan seluruh peralatan yang diperlukan untuk membuat skema proteksi bekerja.